Dutch Canadian Pencinta Indonesia Turut Promosikan Potensi Indonesia di Kanada

By Admin

nusakini.com--Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F Hutabarat, Ph.D, telah melakukan pertemuan dengan Bas dan Louise Opdenkelder, pekan lalu. Bas dan Louise Opdenkelder adalah warga negara Kanada keturunan Belanda yang mempunyai kecintaan terhadap Indonesia dan telah melakukan dukungan dan donasi selama lima tahun terhadap Rumah Singgah.

Rumah Singgah adalah suatu rumah yang menampung para penderita kanker dari kalangan tidak mampu yang berobat di Denpasar, Bali. Rumah Singgah bukan hanya menampung para penderita namun juga keluarganya, terutama bagi yang berasal dari luar kota. Dalam melaksanakan bantuannya, setiap tahunnya mereka tinggal di Indonesia selama dua bulan. 

Konsul Jenderal RI Toronto menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Bas dan Lousie Opdenkelder yang telah menunjukkan kecintaannya kepada Indonesia dengan perhatian dan tindakan nyata bagi para penderita kanker di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan upaya perwakilan RI Toronto yang antara lain tugas dan fungsinya adalah ikut berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.​ 

​Berkaitan dengan upaya ini, Konjen RI Toronto juga akan memperkenalkan Komodo di Labuan Bajo dan destinasi wisata lain, selain Bali dan Yogya, serta memperkenalkan produk-produk kesehatan seperti sarung tangan, alat-alat suntik dan radio isotop.​ 

Bas Opdenkelder menyambut baik upaya Konjen RI Toronto dan akan membantu dengan memperkenalkan Konjen RI Toronto melalui jaringannya yaitu orang-orang Kanada keturunan Belanda (Dutch Canadian) guna membantu mencarikan pasar bagi produk-produk Indonesia. Menurut Canadian Census tahun 2016, jumlah orang-orang yang berasal dari Belanda di Kanada adalah 1.111.655 jiwa. Jumlah ini cukup besar dan potensial untuk membantu promosi tentang Indonesia, terutama di kalangan usia yang sudah mapan dan mempunyai nostalgia tentang Indonesia.​ 

Terkait pariwisata, Bas Opdenkelder yang juga merupakan penulis pada media bilingual bahasa Belanda dan bahasa Inggris, dan akan dengan senang hati membantu membuat tulisan tentang tempat-tempat potensial bagi wisatawan. Dengan demikian diharapkan akan makin banyak kalangan Dutch Canadian yang mengenal dan akan berkunjung ke Indonesia.(p/ab)